Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations
Скачать файлы для игры Counter Strike
Are you over 18 and want to see adult content?
RICHARD RUSSELL'S BLOG | WSU COM210
Are you over 18 and want to see adult content?
Her Inspirasi - Engage. Evolve. Empower. Inspire. - Engage. Evolve. Empower. Inspire.
Are you over 18 and want to see adult content?
Capital Craft Beer Academy - Menlo Park Pretoria - Restaurant
Are you over 18 and want to see adult content?
Proutcacaboudin | Le blog du caca
Are you over 18 and want to see adult content?
Agri-Réseau : Le savoir et l’expertise du réseau agricole et agroalimentaire
Are you over 18 and want to see adult content?
Forum guitare - Communauté des guitaristes et musiciens
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations
A complete backup of news.ltn.com.tw/news/politics/breakingnews/3063066
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.barks.jp/news/?id=1000178533
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.bbc.com/mundo/noticias-51452277
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
atau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
MATSARYA JUGA LOBHA DALAM SLOKA (SERI SAD RIPUTRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu.Awighnam astu namo sidhamKsama sampurna ya namo nama swaha..Kembali membahas tentang Susila dalam sloka, maka sad ripu adalah pengetahuan tentang kesusilaan itu sendiri. Sebagai enam hal yg hendaknya dikendalikan agar mampu meningkatkan kualitas diri sebagai insan Hindu yg menjunjung dharma sebagai pandangan hidup.Saat ini marimembahas
KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
JENIS-JENIS PAWIWAHAN DALAM MANAWA …TRANSLATE THIS PAGE Jenis-jenis Pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Hindu, maka telah diketahui tahapan-tahapan yang ada dalam kehidupan ini. Tahapan-tahapan kehidupan itu adalah Catur Asrama. Catur Asrama adalah empat tahap yang dijalani oleh Hindu untuk mendapatkan keharmonisan hidup. Tugas serta kewajiban pun disesuaikan dengan tahapan tersebut. TRANSENDEN – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Sahadja pancasila jaya negara samastha..amin Seperti diketahui bahwa Pancasila adalah bukan sekedar ideologi tanpa makna..Tapi merupakan kendaraan atau wahana untuk mencapai suatu kedaulatan tertinggi berdasarkan moralitas harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan ATMA TATTWA DAN PSIKOLOGI MODERN (ALA CARL JUNGTRANSLATE THIS PAGE Om namaste om.. Hindu dalam pemahaman atma tattwa, sebetulnya secara tersadarkan merupakan konsep pembelajaran atas psikologi manusia itu yg dikembangkan secara gamblang oleh freud atau carl gustav jung.. Dalam hal ini melalui psikoanalisa yg memberi pemahaman tentang apa yg terjadi di "dalam" manusia itu.. Atma tattwa berdasarkan konsep citta budhi manas ahamkara,SAPTA TIMIRA
Om swstyastu..Teja hning ring pasupatya..Suryaatma meluwih suhci nirmala..Om nama siwaya sivanarayamOm shanti2 om Sapta Timira berdasarkan niti sastra berasal dari dua kata yaitu sapta yang berarti Tujuh, dan Timira yang berarti kegelapan atau kesuraman serta awidya (tanpa pengetahuan).. MEI 2014 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 7 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2014. Universalitas, adalah sebuah kata ghaib dan penuh makna yang sejatinya indah.Di mana bahwa dalam rangka waktu yang sekarang ini, dikatakan sebagai sebuah jalan moralitas yang melangkahi kebenaran agama itusendiri.
BAGAIMANA BELIAU BISA BANYAK NAMA Bagaimana Beliau bisa Banyak Nama.. bahasan ini dapat dinyatakan sebagai tuntunan bagaimana Beliau bisa disebut sebagai banyak nama.. Terutama dalam bahwasannya Beliau disebutkan sebagai unsur Tri Murti dunia..yang berartikan sebagai Brahma, Wisnu, Siwa. seperti diketahui bahwa Brahma adalah sebagai pencipta, dimana manusia pun dalam MEI 2019 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 1 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2019. Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MATSARYA JUGA LOBHA DALAM SLOKA (SERI SAD RIPUTRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu.Awighnam astu namo sidhamKsama sampurna ya namo nama swaha..Kembali membahas tentang Susila dalam sloka, maka sad ripu adalah pengetahuan tentang kesusilaan itu sendiri. Sebagai enam hal yg hendaknya dikendalikan agar mampu meningkatkan kualitas diri sebagai insan Hindu yg menjunjung dharma sebagai pandangan hidup.Saat ini marimembahas
SAPTA TIMIRA
Om swstyastu..Teja hning ring pasupatya..Suryaatma meluwih suhci nirmala..Om nama siwaya sivanarayamOm shanti2 om Sapta Timira berdasarkan niti sastra berasal dari dua kata yaitu sapta yang berarti Tujuh, dan Timira yang berarti kegelapan atau kesuraman serta awidya (tanpa pengetahuan).. ATMA TATTWA DAN PSIKOLOGI MODERN (ALA CARL JUNGTRANSLATE THIS PAGE Om namaste om.. Hindu dalam pemahaman atma tattwa, sebetulnya secara tersadarkan merupakan konsep pembelajaran atas psikologi manusia itu yg dikembangkan secara gamblang oleh freud atau carl gustav jung.. Dalam hal ini melalui psikoanalisa yg memberi pemahaman tentang apa yg terjadi di "dalam" manusia itu.. Atma tattwa berdasarkan konsep citta budhi manas ahamkara, SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
JENIS-JENIS PAWIWAHAN DALAM MANAWA …TRANSLATE THIS PAGE Jenis-jenis Pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Hindu, maka telah diketahui tahapan-tahapan yang ada dalam kehidupan ini. Tahapan-tahapan kehidupan itu adalah Catur Asrama. Catur Asrama adalah empat tahap yang dijalani oleh Hindu untuk mendapatkan keharmonisan hidup. Tugas serta kewajiban pun disesuaikan dengan tahapan tersebut. MEI 2014 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 7 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2014. Universalitas, adalah sebuah kata ghaib dan penuh makna yang sejatinya indah.Di mana bahwa dalam rangka waktu yang sekarang ini, dikatakan sebagai sebuah jalan moralitas yang melangkahi kebenaran agama itusendiri.
MEI 2019 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 1 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2019. Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. TRANSENDEN – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Sahadja pancasila jaya negara samastha..amin Seperti diketahui bahwa Pancasila adalah bukan sekedar ideologi tanpa makna..Tapi merupakan kendaraan atau wahana untuk mencapai suatu kedaulatan tertinggi berdasarkan moralitas harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan BAGAIMANA BELIAU BISA BANYAK NAMA Bagaimana Beliau bisa Banyak Nama.. bahasan ini dapat dinyatakan sebagai tuntunan bagaimana Beliau bisa disebut sebagai banyak nama.. Terutama dalam bahwasannya Beliau disebutkan sebagai unsur Tri Murti dunia..yang berartikan sebagai Brahma, Wisnu, Siwa. seperti diketahui bahwa Brahma adalah sebagai pencipta, dimana manusia pun dalam DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MATSARYA JUGA LOBHA DALAM SLOKA (SERI SAD RIPUTRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu.Awighnam astu namo sidhamKsama sampurna ya namo nama swaha..Kembali membahas tentang Susila dalam sloka, maka sad ripu adalah pengetahuan tentang kesusilaan itu sendiri. Sebagai enam hal yg hendaknya dikendalikan agar mampu meningkatkan kualitas diri sebagai insan Hindu yg menjunjung dharma sebagai pandangan hidup.Saat ini marimembahas
SAPTA TIMIRA
Om swstyastu..Teja hning ring pasupatya..Suryaatma meluwih suhci nirmala..Om nama siwaya sivanarayamOm shanti2 om Sapta Timira berdasarkan niti sastra berasal dari dua kata yaitu sapta yang berarti Tujuh, dan Timira yang berarti kegelapan atau kesuraman serta awidya (tanpa pengetahuan).. ATMA TATTWA DAN PSIKOLOGI MODERN (ALA CARL JUNGTRANSLATE THIS PAGE Om namaste om.. Hindu dalam pemahaman atma tattwa, sebetulnya secara tersadarkan merupakan konsep pembelajaran atas psikologi manusia itu yg dikembangkan secara gamblang oleh freud atau carl gustav jung.. Dalam hal ini melalui psikoanalisa yg memberi pemahaman tentang apa yg terjadi di "dalam" manusia itu.. Atma tattwa berdasarkan konsep citta budhi manas ahamkara, SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
JENIS-JENIS PAWIWAHAN DALAM MANAWA …TRANSLATE THIS PAGE Jenis-jenis Pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Hindu, maka telah diketahui tahapan-tahapan yang ada dalam kehidupan ini. Tahapan-tahapan kehidupan itu adalah Catur Asrama. Catur Asrama adalah empat tahap yang dijalani oleh Hindu untuk mendapatkan keharmonisan hidup. Tugas serta kewajiban pun disesuaikan dengan tahapan tersebut. MEI 2014 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 7 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2014. Universalitas, adalah sebuah kata ghaib dan penuh makna yang sejatinya indah.Di mana bahwa dalam rangka waktu yang sekarang ini, dikatakan sebagai sebuah jalan moralitas yang melangkahi kebenaran agama itusendiri.
MEI 2019 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 1 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2019. Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. TRANSENDEN – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Sahadja pancasila jaya negara samastha..amin Seperti diketahui bahwa Pancasila adalah bukan sekedar ideologi tanpa makna..Tapi merupakan kendaraan atau wahana untuk mencapai suatu kedaulatan tertinggi berdasarkan moralitas harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan BAGAIMANA BELIAU BISA BANYAK NAMA Bagaimana Beliau bisa Banyak Nama.. bahasan ini dapat dinyatakan sebagai tuntunan bagaimana Beliau bisa disebut sebagai banyak nama.. Terutama dalam bahwasannya Beliau disebutkan sebagai unsur Tri Murti dunia..yang berartikan sebagai Brahma, Wisnu, Siwa. seperti diketahui bahwa Brahma adalah sebagai pencipta, dimana manusia pun dalam DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
DHARMANYA TANPA BATAS Jenis moksah dalam kerangka Hindu pada empat jaman yg ada.. Om jagathanatakam maha sidhi widhi ya nama stute.. Om hyang narayana shivanti buddhanti brahma ya prajapatyam pujamkha..om nawa sangha pradnya paramita pujam ..om Disebutkan bahwa dalam keyakinan agama hindu, terdapat empat jaman yg berbeda, yang juga berisikan pemaknaanatau ciri-ciri
SLOKA RAMAYANA
Dewa sebagai sinar suci yang Kuasa (Brahman), merupakan suatu wujud super, wujud yang penuh kekuatan, kebijaksanaan dan wakil atau simbol yang kuasa dalam menjalankan diriNya di dunia. Sebagaimana kisah-kisah yang terpampang dan tercantum pada weda menunjukkan kedigjayaan mereka para Dewa. Termasuk pula kisah-kisah heroik mereka pada purana-purana.EKONOMI HINDU
Kata "Ekonomi" adalah sebuah kata yang mustahil dipisahkan dengan barisan kata Kesejahteraan, Kemakmuran, atau bahkan Kemahardikaan. Namun sebelum mencibir atau berprasangka buruk, akibat maraknya kewenang-wenangan yang berbuat seenak udel bodongnya, ya untuk mensejahterakan, memakmurkan kalangan sendiri, golongan sendiri, atau bahkan diri sendiri.MEMAKNAI CARU..
Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita.Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan. Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam SAD RIPU – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Musuh itu adalah Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu antara lain Kama, Lobha, Krodha, Mada, Moha, Matsarya. Keenam penggoda yang senantiasa jadi bagian KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MENGENDALIKAN SAD RIPU DENGAN Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya Pada kalangan Hindu dari dulu sampai saat ini, maka pada kehidupannya kita dihadapkan pada musuh besar yang tak akan lekang oleh jaman. Musuh besar yang selalu mengintip dan menerjang di saat kita lengah akan menjalani kehidupan ini. Musuh yang selalu ada dalam setiap jejak kita melangkah dalamkehidupan ini.
SARASAMUSCAYA 18
sarasamuscaya 18 – DharmaNya tanpa Batas. Lanjut ke konten. Penulis. Ageman Budhi-dharma. Arts of Tastra Kalvatar.. Kalvatar region.. Buku-buku Kalvatar. Tarot Reading. Menu. MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD …TRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA.. Om swaha jagathananata..Dumogi winasaya papa rogha lara..Sinampura sinah kidik ngaturang brata..Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad riputentang kama
MATSARYA JUGA LOBHA DALAM SLOKA (SERI SAD RIPUTRANSLATE THIS PAGE Om swastyastu.Awighnam astu namo sidhamKsama sampurna ya namo nama swaha..Kembali membahas tentang Susila dalam sloka, maka sad ripu adalah pengetahuan tentang kesusilaan itu sendiri. Sebagai enam hal yg hendaknya dikendalikan agar mampu meningkatkan kualitas diri sebagai insan Hindu yg menjunjung dharma sebagai pandangan hidup.Saat ini marimembahas
SAPTA TIMIRA
Om swstyastu..Teja hning ring pasupatya..Suryaatma meluwih suhci nirmala..Om nama siwaya sivanarayamOm shanti2 om Sapta Timira berdasarkan niti sastra berasal dari dua kata yaitu sapta yang berarti Tujuh, dan Timira yang berarti kegelapan atau kesuraman serta awidya (tanpa pengetahuan).. ATMA TATTWA DAN PSIKOLOGI MODERN (ALA CARL JUNGTRANSLATE THIS PAGE Om namaste om.. Hindu dalam pemahaman atma tattwa, sebetulnya secara tersadarkan merupakan konsep pembelajaran atas psikologi manusia itu yg dikembangkan secara gamblang oleh freud atau carl gustav jung.. Dalam hal ini melalui psikoanalisa yg memberi pemahaman tentang apa yg terjadi di "dalam" manusia itu.. Atma tattwa berdasarkan konsep citta budhi manas ahamkara, SARASWATI DALAM WEDA (HINDU) Saraswati sebagai dewi di dalam hindu, memiliki peran penting dalam perkembangan serta pemahaman hindu bahkan di dunia sendiri. Saraswati diibaratkan sebagai dewi yang menggambarkan pengetahuan. Pengetahuan yang cantik dan indah seperti paras dewi Saraswati dan keibuan yang melindungi serta mengasuh umat manusia. Dalam reg weda dan purana DewiSaraswati dianggap
JENIS-JENIS PAWIWAHAN DALAM MANAWA …TRANSLATE THIS PAGE Jenis-jenis Pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Hindu, maka telah diketahui tahapan-tahapan yang ada dalam kehidupan ini. Tahapan-tahapan kehidupan itu adalah Catur Asrama. Catur Asrama adalah empat tahap yang dijalani oleh Hindu untuk mendapatkan keharmonisan hidup. Tugas serta kewajiban pun disesuaikan dengan tahapan tersebut. MEI 2014 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 7 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2014. Universalitas, adalah sebuah kata ghaib dan penuh makna yang sejatinya indah.Di mana bahwa dalam rangka waktu yang sekarang ini, dikatakan sebagai sebuah jalan moralitas yang melangkahi kebenaran agama itusendiri.
MEI 2019 – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE 1 pos dipublikasikan oleh linggawardanasahajakers selama May 2019. Om swastyastu,Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om..Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. TRANSENDEN – DHARMANYA TANPA BATASTRANSLATE THIS PAGE Sahadja pancasila jaya negara samastha..amin Seperti diketahui bahwa Pancasila adalah bukan sekedar ideologi tanpa makna..Tapi merupakan kendaraan atau wahana untuk mencapai suatu kedaulatan tertinggi berdasarkan moralitas harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan BAGAIMANA BELIAU BISA BANYAK NAMA Bagaimana Beliau bisa Banyak Nama.. bahasan ini dapat dinyatakan sebagai tuntunan bagaimana Beliau bisa disebut sebagai banyak nama.. Terutama dalam bahwasannya Beliau disebutkan sebagai unsur Tri Murti dunia..yang berartikan sebagai Brahma, Wisnu, Siwa. seperti diketahui bahwa Brahma adalah sebagai pencipta, dimana manusia pun dalam DHARMANYA TANPA BATAS Dalam Ruang yg Selalu Indah* Penulis
* Ageman Budhi-dharma* Kalvatar region..
* Buku-buku Kalvatar * Arts of Tastra Kalvatar..* Tarot Reading
RSS
KEMENANGAN ATAS MUSUH DIRI (REFLEKSI GALUNGAN )18 Feb
Om swastyastu..
Awighnam astu namo sidhamSambhwami yuge yuge
Aku datang dari jaman ke jaman untuk menegakkan kebenaran (Dharma).. Menelisik hari raya Galungan yang setiap enam bulannya hadir sebagai tonggak kemenangan dharma melawan adharma. Yang ketika ditelusuri melalui sejarah adalah kemenangan Ida Manik Angkeran Mpu Sangkul Putih yang mampu “menedunkan” pasukan Bhatara Indera untuk mengalahkan Raksasa Mayadanawa di bumi banten ini. Dikatakan adalah sebagai kemenangan dharma melawan adharma, namun dharma yang bagaimana menang melawan adharma yang bagaimana? Sebuah pertanyaan yang mungkin bisa dijawab dari berbagai sudut pandang tertentu. Dilihat dari ritual-ritual yang terjalani, tentunya adalah adanya sebuah kepuasan tersendiri, ketika kita mampu menjalani dengan yadnya yaitu pengorbanan yang tulus iklas. Tulus iklas yang penuh kandungan kebijaksanaan, kebajikan, bercampur juga lelah. Tetapi seperti pujam yang berisikan bahasa “mogi winasaya duka, lara, rogha, papa, matemu suka, bagya, lan shanti”, tentu saja aura yadnya yang sattwika tergoreskan pada wajah yang sumringah bersama keluarga. Begitu banyak musuh yang ada di dunia ini, entang orang lain, keadaan, lingkungan, atau juga perlu memperhatikan musuh-musuh yang berada di dalam diri. Seperti buddha bersabda tentang musuh yang ada di dalam diri, atau jaman kaliyuga di mana diri adalah musuh yang utama. Dan dharma hanya sedikit saja, masih tersisa satu kaki dari “lembu dharma” yang telah kehilangan ketiga kakinya. Musuh dalam diri yang kelak akan menjadi bekal untuk melakukan “atatayi” kerusakan atassemesta itu.
Tentu mengetahui kita musuh di dalam diri, disebutkan ada enam itu, yaitu Sad Ripu. Kemudian ada pengaruh luar yang gelap, yang memengaruhi jiwa (suksma sarira) untuk melakukan kerusakan-kerusakan. Tujuh kegelapan yaitu Sapta Timira, membelenggu selalu diri agar melupai kebesaran keagungan dharma itu. Dan kelak pada akhirnya menciptakan enam perbuatan yang merusak dan keji, Sad Atatayi dan menghasilkan karma buruk. Karma buruk yang pada akhirnya membawa manusia terhukum di sapta patala neraka loka pada akhirnya. Dharma sejatinya sangat perlu dijalani setiap harinya, namun tonggaknya adalah hari raya kemenanganNya, sehingga selalu teringatkan. Dan ketika teringat, enam bulan selanjutnya ada proses-proses untuk menuju pada kebijaksaan dharma itu. Semoga kebaikan menginspirasi dari segala penjuru. Musuh diri dikontrol sehingga menjadi kekuatan diri agar lebih baik menjadi manusia dalamruang kedharmaan.
Enam musuh diri adalah Sad Ripu yang terdiri dari Kama, Lobha, Mada, Moha, Matsarya, Krodha. Dari Kama hawa nafsu atau ambisi (secara umum) tentang sesuatu, dan tidak bersyukur, menghasilkan Lobha atau keserakahan, yang menimbulkan kemabukan (Mada), menjadi Moha bingung ketika tidak tercapai pada sesuatu hal. Melihat yang lain, menjadi dengki dan iri (matsarya) menghasilkan Krodha. Sesuatu yg berputar-putar dari dalam diri, atas sesuatu yang terjadi di lingkungan. Semoga kebersyukuran dalam kesederhanaan, pada “paramita”, mampu menyirnakan itu. Dan kebaikan “Asta Brata” menjadikan itu sebagai kebaikan. https://linggashindusbaliwhisper.com/2018/03/21/kekuatan-dewata-asta-bratha-untuk-menundukkan-sad-ripu/ Kemudian menelisik tentang kegelapan yang dapat memengaruhi diri ini. Maka dengan mengetahui, kita eling dan memahami diri, yang apakah terlingkupi gelap atau sudah mampu kita menyirnakannya atau meneranginya. Sapta Timira yaitu Dana, Guna, Surupa, Sura, Kasuran, Yowana, Kulina. Gelap karena Tamasika guna meliputinya, suksma sarira membelenggu menciptakan alam keadharmaan yang dimulai dari diri laluke lingkungan.
Dana adalah gelap karena harta, ketika kama digunakan untuk itu saja, semua diukur dengan harta saja, lobha serakah melupakan etika susila, korup dan begitu juga karena matsarya misalnya, tidak suka dengan orang lain, membenci, bahkan menggunakan ilmu hitam, mencuri dansebagainya.
Guna yaitu tentang kepandaian atau ilmu, di mana gelap itu dari satu sisi berarti, merasa paling berilmu dari yg lainnya, tidak mau dan sudi menerima masukan dari orang lainnya yang mungkin lebih tau. Atau dari sisi lain adalah membenci ilmu pengetahuan itu sendiri. Setiap ada yang menjelaskan, dianggap sebagai teori saja dan tidak perlu diperhatikan. Sedangkan sastra menyebutkan guna, ilmu, jnana akan menghapus awidya kelak bisa melampaui lautan kehidupan itu jua. Surupa yaitu gelap karena melihat wajah diri yang merasa lebih cantik atau tampan dari yang lain. Memilih-milih kawan dan terkadang bisa menggunakan kelebihannya itu untuk sesuatu yang kurang baik. Ada kemudian Yowana, yaitu sikap yang selalu merasa muda, lupa akan diri yang mungkin harus lebih bijaksana, atau orang-orang yang merasa masih muda dan melupai hormat kepada catur guru, dan bahkan melecehkannya. Lalu ada Sura Kasuran yaitu minuman keras dan keberanian, artinya tunduk pada minuman keras dan untuk kasuran menilai suatu individu dari sikap beraninya saja dan kenekatannya. Tidak berpikir panjang, dan cenderung suka berkelahi dan memprovokasi, serta cepat emosi. Yang terakhir adalah Kulina, yaitu gelap karena keturunan, yang berarti ia hanya melihat diri, dari keturunan yang memaksa yang lain untuk menghormatinya, namun lupa tentang swadarmanya sendiri. Bisa juga seseorang yang membenci suatu keturunan tertentu, tanpa melihat prilaku dari seseorang itu. Tanpa nalar dalam membenci sesuatu yang melekat pada seseorang. Semoga swadarma kita terlaksana dengan baikadanya.
Ini adalah kegelapan yang kelak ketika kita menyadari itu, bisa diteruskan menjadi kesadaran untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dan menang atas kegelapan ke-adharman itu. https://linggashindusbaliwhisper.com/2015/04/02/sapta-timira-tujuh-kegelapan-yang-berdasarkan-sarasamuscaya/ Dan yang terakhir adalah, semoga kegelapan dan musuh dalam diri itu, tidak tersalurkan, terluapkan menjadi Sad Atatayi yaitu Enam Prilaku Keji yang kelak akan bermuara pada karma buruk, yaitu Sastraghna, Agnida, Dratikrama, Raja Pisuna, Atharwik, Wisada. Sastrghna adalah mengamuk yang mengakibatkan seseorang atau org lainnya terluka, terbunuh dan sebagainya. Krodha marah besar, lalu Kasuran bisa membuat orang melakukan ini, Lobha Dana timira, bisa juga membuat seseorang mengamuk. Agnida yaitu membakar rumah, seperti juga membom karena pengaruh Guna pengetahuan yg gelap, Sura, Moha, Mada kadang membuat krodha. Bingungmenjadi lupa.
Dratikrama memperkosa, bisa terjadi karena Kama yang tinggi, Yowana, atau Surupa, Sura mabuk, Mada bisa membuat orang lupa diri. Ini kelak menciptakan karma buruk ke depannya. Raja pisuna adalah fitnah, yang sepertinya terkadang seseorang lupa telah melakukannya, bergosip tidak jelas, dan matsarya atau iri hati, surupa, dhana, mulut yang biasa berbohong, ini bisa membuat jiwa manusia itu terjebak kelak di sapta patala loka. Atharwik dan juga wisada. Atharwik adalah melakukan ilmu hitam untuk menyakiti, dari matsarya, kebencian yang mendalam dari kama atau surupa, cinta yang ditolak dan sebagainya, semoga terhindar kita. Dan wisada yaitu meracun yang bisa terjadi akibat ripu- ripu yang ada,serta sapta timira.
https://linggashindusbaliwhisper.com/2012/10/26/sandingan-konsep-seven-deadly-sins-konsep-sad-ripu-serta-sad-atatayi/ Di hari galungan ini, semoga kita bisa menyadari tentang kesusilaan yang bersumber dan berdasar dari dharma. Musuh-musuh diri yang layak diketahui, dan kelak dengan itu bisa tercapai kita pada kemenangan-kemenangan setiap harinya. Kemenangan menuju kedharmaan, yang mampu menetralisir duka, papa, rogha, lara kita menjadi kebahagiaan kekal. Kebahagiaan berdasarkan pada kesadaran atman, melalui keagungan dharma. Selamat hari raya kemenangan DharmaFebruari 2020
Guswar Denpasar
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 18 Februari 2020 in Tak Berkategori KAMA JUGA KRODHA (SERI SAD RIPU) DALAM SLOKA..29 Jul
Om swaha jagathananata.. Dumogi winasaya papa rogha lara.. Sinampura sinah kidik ngaturang brata.. Hring bhatara dharma nunas karahayuan..Om swastyastu..
Tulisan ini sekedar memberikan kelengkapan atas sloka tentang sad ripu yg sedianya bisa mnjadi bahan untuk meningkatkan sisi kesadaran atas susila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sad ripu tentang kama dan krodha, yang secara singkat disebut sebagai hawa nafsu atau ambisi dan juga krodha yaitu kemarahan yang tidak mampu terkontrol. Sad ripu tersebut sebetulnya tersirat dalam berbagai sloka dari beberapa kitab suci, yg layak sekali dijadikan pedoman keseharian..Sad ripu jga tercatat pada sloka-sloka sarasamuscaya dan sloka bhagawadgita, semoga menjadi penambah pengetahuan kita untuk menapaki kehidupan, jga agar kelak terpahami di generasi selanjutnya. Tentang Kama atau hawa nafsu dapat kita simak dalam Sloka Sarasamuscaya sebagai berikutKAMA
Kama disebut juga hawa nafsu. Hawa nafsu yang dapat menjerumuskan manusia ke arah yang buruk jika dilakukan secara berlebihan. Sekehendaknyalah bila umat bisa mengekang hawa nafsu mereka menuju kebaikan dari dharma itu sendiri. Seperti disebutkan dalam :Sarasamuscaya 46
_Mritye janmanor’thaya jayante maranaya ca, na dharmatam na karmatham trnaniva prthagjanah._ Apan purih nikang prthagjana, tan dharma, tan kama, kasiddha denya, nghing matya donyan ahurip, doning patiya, nghing hanma muwah, ika tang prthagjana mangkana kramanya, tan hana patinya ide nika, taha pih, tan hana pahinya lawan dukut, ring kapwa pati doning janmanya, janma doning patinya. Artinya : Sebab peri keadaan orang kebanyakan (orang yang belum mencapai tingkat filsafat) ia tidak mengerti akan hakikat dharma, dan juga tidak tahu bagaimana cara mengendalikan nafsu; yang dapat dicapainya hanyalah untuk mati tujuan mereka hidup, maksud matinya adalah hanya untuk lahir lagi; orang kebanyakan demikian keadaannyaitu, bukan mati yang dipikirkannya, cobalah pikirkan, kehidupan serupa itu tiada bedanya dengan rumput yang mati untuk tumbuh kembali, dan tumbuhnya hanya untuk menunggu matinya. Jadi orang-orang yang belum bisa mengendalikan nafsunya, hidupnya menjadi tidak berguna, hanyalah untuk menunggu mati saja. Seperti rumput yang tumbuh hanya hidup untuk menuju kematiannya sendiri. Agar paling tidak menjadi manusia yang memiliki kegunaan, salah satu cara adalah dengan mengendalikan nafsu tersebut. Bukan sebagai manusia yang hanya menunggu mati saja. Menahan nafsu itu pula disebutkan sebagai pengekangan pikiran. Karena nafsu berasal dari pikiran itu sendiri. Seperti disebutkan dalam :Sarasamuscaya 80
_Mano hi mulam sarvesamindrayanam pravartate, subhasubhasvavashtasu karyam tat suvyavasthitam._ Apan ikang manah ngaranya, ya ika witning indriya, maprawrtti ta ya ring subhasubhakarma, matangnyan ikang manah juga prihen kahrtanyasakareng.
Artinya : Sebab yang disebut pikiran itu, adalah sumbernya nafsu, ialah yang menggerakkan perbuatan yang baik atau pun buruk; oleh karena itu, pikirkanlah yang segera patut diusahakan pengekangannya/pengendaliannya.
Jadi pikiran itu digerakkan oleh nafsu, maka jika dalam berpikiran disediakanlah ruang untuk bagaimana mengekangnya. Itulah hakikat pengekangan nafsu tersebut yang menggerakkan pikiran itu sendiri. Lain hal dengan kesabaran, bahwa kesabaran adalah bagaimana orang bisa mengendalikan hawa nafsunya. Yang menjadi kekayaan utama menuju kemuliaan. Seperti disebutkan dalam :Sarasamuscaya 93
_Natah srimattara kincidanyat pathyatara tatha prabhavisnorytha tata ksama sarvatra sarpvada._ Sangksepanya, ksama ikang paramarthaning pinakadrbya, pinaka mas manic nika sang wenang lumage saktining indriya, noralumewihana halepnya; anghing ya wekasning pathya, pathya ngaraning pathadnapetah, tan panasar sangke marga yukti, manggeh sadhana asing parana, tan apilihring kala.
Artinya :Kesimpulannya kesabaran hati itulah yang merupakan kekayaan yang utama; itu adalah sebagai emas dan permata orang yang mampu memerangi kekuatan hawa nafsunya, yang tidak ada melebihi kemuliannya. Akan tetapi ia juga pada puncaknya pathya; pathya disebut patadanapeta, yang tidak sasar, sesat dari jalan yang benar, melainkan tetap selalu merupakan pedoman untuk mencapai setiao apa yang akan ditempuh sepanjang waktu. Jadi mereka adalah orang yang tidak akan tersesat pada suatu jalan kebenaran, bagi mereka-mereka yang mampu mengendalikan nafsunya. Mereka adalah manusia mulia yang memiliki harta berharga yaitukesabaran hati.
Kemudian tentang krodha yaitu kemarahan yang terdapat disarasamuscaya.
KRODHA
Krodha berarti sifat kemarahan. Jika berlebihan akan membawa manusia ke jurang kehancuran. Pengendalian sifat-sifat marah tentu saja akan lebih menyejukkan hati manusia dalam menjalani berbagai jalan kehidupan. Musuh akan bisa dikurangi dengan tidak melanjutkan amarah secara membabi buta, seperti terlihat pada sloka berikut :Sarasamuscaya 96
_Na catravah ksayam yanti yavajjivamapi ghnatah, krodham niyantum yo veda tasya dvesta na vidyate_ Katuhwan, apan yadyapi wenanga ikang wwang ri musuhnya, ta kawadhan patyana satrunya, asing kakrodhanya, sadawani huripnya tah yang tutakena gelengnya tuwi, yaya juga tan hentya ni musuh nika, kuneng prasiddha ning tan pamusuh, sang wenang humrt krodhnira juga. Artinya : Sebenarnya, meskipun orang itu selalu jaya terhadap seterunya, serta tak terbilang jumlah musuh yang dibunuhnya, asal yang dibencinya musnah, maka selama hidupnya pun, jika ia hanya menuruti kemarahan hatinya belaka, tentu saja tidak akan habis-habisnya musuhnya itu. Akan tetapi yang benar-benar tidak mempunyai musuh, adalah orang yang berhasil mengekang kemarahan hatinya. Begitulah bagaimana jika manusia tidak mampu mengekang amarahnya, maka musuh-musuhnya tidak akan pernah habis. Tidak akan pernah ada kedamaian dalam dirinya. Maka kedamaian akan hadir pada mereka yang mampu mengekang nafsu amarahnya. Seperti pula hal tersebut tercantum dalam sloka berikut :Sarasamuscaya 98
_Atmopamastu bhutesu yo bhavediha purusah. Tyaktadando jitakrodhah sa pretya sukhamdhate._ Apayapan ikang wwang upasama, tan pahi lawanawaknya ta pwa ikang sarwabhawa lingya, arah harimbawa, tatan pangdanda, tan katanam krodha, ya ika wyaktining sarwasukha, apan mangken temung sukha, ring paraloka sukha tah tinemunya. Artinya : Karena orang yang berhati sabar, berpendapat sekalian mahluk hidup itu tiada beda dengan dirinya sendiri; “ah, janganlah mementingkan diri sendiri, jangan memukul jangan marah ‘ orang yang dapat melaksanakan itu, itulah merupakan sumber atau asal mula kesenangan dan kepuasan hati, sebab sekarang ia mendapatkan kebahagiaan pun di dunia lain diperolehnya pula. Seperti itulah manusia jika dengan sabar mampu menahan amarahnya. Ia bahagia baik di mana pun juga, apakah itu di dunia ini atau pun nanti di dunia yang lain. Yaitu pada saat setelah ia mati nantinya. Manusia itu dikatakan utama, jika ia mampu melaksanakan pengekangan terhadap amarahnya. Manusia utama yang melebihi manusia lainnya walaupun ia tidak lebih kaya dari manusia itu. Seperti juga terlihatpada :
Sarasamuscaya 101
_Akrodhanah krodhanebhyo visistastatha titiksuratitiksorvistatah, amanusebhyo manusasca pradhana vidvamstathaivavidusah pradhanah_ Sangksepanya, lwih ikang wwang mangawasakena krodha; sangke kinawasakening krodha, monpakalwih juga anugrahana wiryadi tuwi, mangkana ikang kelan, lwih ika sangkeng tan kelan, yadyapin mangkana kalwihnya, mangkana manusajanma, lwih jugeka sangkeng tan manusa, mon lwih ring bhogopabhogadi, mangkana sang pandita, lwih sira sangkeng tapandita, yadyapin samrddhya ring dhanadhanyadi Artinya : Kesimpulannya, sangat lebih utama orang yang berhasil menguasai kemarahan daripada orang yang dikuasai kemarahan, meskipun orang kedua itu lebih kaya, lebih berkuasa dan lain-lain orang yang tahan sabar adalah ia jauh lebih baik dari pada yang tidak tahan sabar, walaupun bagaimana besar kekuasaannya, demikian pula penjelmaan menjadi manusia adalah juga lebih utama dari pada penjelmaan sebagai mahluk lain dari manusia, kendati berkelebihan pada bidang pelbagai kenikmatan dan lain-lainnya; demikian pula sang pandita, lebih utama dari orang yang bukan pandita, biarpun berlimpah-limpah harta kekayaannya, dan lain-lainnya. Jadi diibaratkan bahwa mereka yang mampu menahan amarahnya adalah seperti manusia jika dibandingkan mereka yang tidak, yang diibaratkan seperti bukan manusia. Dan yang mengekang amarahnya diibarakan seperti pandita jika dibandingkan bagi mereka yang bukan, walaupun harta berlimpah. Karena pandita adalah mulia sebenarnya. Begitu mulianya ketika diri mampu mengekang dan mengontrol kemarahan jga hawa nafsu atau ambisi itu sendiri. Ini merupakan bekal untuk mendapatkan pahala baik dan kelak bisa mengubur karma buruk menjadikebaikan pula.
Begitu pula sarasamuscaya maka dapat disimak sloka bhagawadgita yang berisikan kama jga krodha sebagai berikut: –KAMA-– adalah hawa nafsu, itu juga termasuk dalam catur purusa artha, maka kama yang bisa diterapkan sebagai kebaikan adalah mereka yang mendasariNYa dengan Dharma. Kama sendiri hendaknya dikatakan sebagai suatu bahan bakar untuk menuju pada tujuan Manusia itu sendiri,Keterikatan akan objek-objek dari dunia (maya) hanya akan tidak menuju kepada kebahagiaan itu sendiri, ananda maya kosa..tubuh yang berbahagia karena telah kembali menuju kesejatian, ya brahmanatman aikyam..
–-KRODHA– adalah kemarahan, maka ketika marah menjadi tidak terkotrol, hancur ia nanti pada penyesalan.. Karena kesabaran akan menuju pada mereka yang benar2 tidak terikat oleh dunia itu sendiri.. **Bhagawadgita sloka 2.62** _dhyayato visayan pumsah, sangas tesupajayate, _ _sangat sanjayate kamah,kamat krodho bhijayate_.. Artinya : Selama seseorang merenungkan objek2 indria indria, ikatan terhadap objek indria itu berkembang. Dari ikatan seperti itulah berkembangnya hawa nafsu, dari hawa nafsu timbullan amarah.. Dari sloka diatas dikatakan, mengetahui subjek panca buddhindrya dan karmendrya, maka dunia adalah sebuah objek-objek itu sendiri.. Secara berlebih ketika mereka tidak menggunakan indria sebagaimana mestinya,maka terikat dan ketika tidak mendapatkan sebuah kepuasan karmendriya atau buddhindrya maka Krodha menjadi itu, dan akan membawa hawa nafsu menjadi jawaban atas pesona objek tersebut.. Begitulah sekedar share dari kama krodha yg tersirat dan tercantum dalam sloka sarasamuscya juga bhagawadgita..Semoga memberikankebermanfaatan..
Rahayu..
Om shanti shanti shanti om..Salam guswar
Juli 2019
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 29 Juli 2019 in Tak Berkategori MATSARYA JUGA LOBHA DALAM SLOKA (SERI SAD RIPU)06 Jul
Om swastyastu.
Awighnam astu namo sidham Ksama sampurna ya namo nama swaha.. Kembali membahas tentang Susila dalam sloka, maka sad ripu adalah pengetahuan tentang kesusilaan itu sendiri. Sebagai enam hal yg hendaknya dikendalikan agar mampu meningkatkan kualitas diri sebagai insan Hindu yg menjunjung dharma sebagai pandangan hidup. Saat ini mari membahas tentang Matsarya juga Lobha dalam beberapa sloka yg terdapat pada kitab-kitab yang beraroma KeHinduan itu sendiri. Maka sad ripu sendiri terdiri dari enam sifati yg hendaknya bisa dikekang agar itu mampu bernilai positif bukan sebagai musuh. Pada dasarnya enam musuh itu adalah moha, mada, matsarya, Lobha, kama, krodha. Yaitu bingung, mabuk, iri, serakah, hawa nafsu, dan kemarahan. Ada beberapa sloka dri teks-teks suci weda yaitu sarasamuscya dan juga bhagawadgita sbagai weda dlam konsep bagian itihasa. Yaitu epos yg dikatakan sbagai awal pertama untuk mempelajari memahami weda itusendiri.
Untuk saat ini, mari membahas tentang Matsarya, yaitu sifat keirihatian seseorang terhadap yg lainnya, yang sehingga membuat orang itu menjadi membenci dan sampai juga memfitnah (raja pisuna) sehingga membuat dirinya jatuh ke dalam kesakitan hati, duka lara rogha dan kualitas dirinya menurun menuju keadharmaan Hal ini dapat kita simak pada sloka sarasamsucya yg digubah oleh bhagawan Wararuci yg menjelaskan tentang kesusilaan yg berasal dariEpos Mahabrata..
* MATSARYA*
Matsarya disebut juga iri hati. Manusia yang memiliki sifat seperti ini, dalam Sarasamuscaya adalah manusia yang tidak mengalami kebahagiaan abadi dan menimbulkan hanya kesengsaraan dalam kehidupannya. Seperti disebutkan dalam :Sarasamuscaya 88
_Abhidhyaluh parasvesu neha namutra nandati, tasmadabhidhya santyajya sarvadabipsata sukham._ Hana ta mangke kramanya, engin ring drbyaning len, madengki ing suhkanya, ikang wwang mangkana, yatika pisaningun, temwang sukha mangke, ring paraloka tuwi, matangnyan aryakena ika, sang mahyun langgeng anemwang sukha. Artinya : Adalah orang yang tabiatnya menginginkan atau menghendaki milik orang lain, menaruh dengki iri hati akan kebahagiannya; orang yang demikian tabiatnya, sekali-kali tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia ini, ataupun di dunia yang lain; oleh karena itu patut ditinggalkan tabiat itu oleh orang yang ingin mengalami kebahagiaanabadi.
Jadi iri hati hanya menghasilkan ketidaktenangan dalam hidup. Yang harus manusia lakukan agar terhindar dari iri hati dapat dilihat padasloka berikut.
Sarasamuscaya 89
_Sada samahitam citta naro bhutesu dharayet, nabhidhyayenne sphrayennabaddham cintayedasat_ Nyanyeki kadeyakenaning wwang ikag buddhi masih ring sawaprani, yatika pagehankena, haywa ta humayamakam ikang wastu tan hana, wastu tan yukti kuneng, haywa ika inangenangen. Artinya : Nah inilah yang hendaknya orang perbuat, perasaan hati cinta kasih kepada segala mahluk hendaklah tetap dikuatkan, janganlah menaruh dengki iri hati, janganlah menginginkan dan jangan merindukan sesuatu yang tidak ada, ataupun sesuatu yang tidak halal; janganlah hal itu dipikir-pikirkan. Kesengsaraan juga menjadi akibat yang ditimbulkan iri hati kepada sesama. Hal tersebut ada pada sloka berikut :Sarasamuscaya 91
_Yasyerya paravittesu rupe virye kulavaye, sukhasaubhagyasatkare tasyavyadhiranatagah_
Ikang wwang irsya ri padanya janma tumon masnya, rupanya, wiryanya, kasujanmanya, sukhanya kasubhaganya, kalemanya, ya ta amuhara irsya iriya, ikang wwang mangkana kramanya, yatika prasiddhaning sanngsara ngaranya, karaket laranya tan patamban. Artinya : Orang yang irihati kepada sesanya manusia, jika melihat emasnya, wajahnya, kelahirannya yang utama, kesenangannya, keberuntungannya dan keadaannya yang terpuji; jika hal itu menyebabkan timbulnya iri hati pada dirinya; maka orang demikian keadaannya itulah sungguh-sungguh sengsara namanya, terlekati kedukaan hatinya yang takterobati
Jadi jika ingin di dunia berbahagia, maka manusia hendaknyalah menghindari sifat iri hati ini. Karena iri hati hanya akan menimbulkan kesengsaraan semata bagi siapa-siapa yang terjangkiti olehnya. Kemudian bisa dijelaskan tentang matsarya melalui sloka bhagawadgita yang merupakan intisari dari epos Mahabrata. Matsarya adalah rasa iri dengki kepada sesuatu yang dimiliki oleh orang lain..Secara kasar maka itu bisa terjadi karena iri akan harta yang telah dimiliki, iri kepada kebahagiaannya, atau iri pada pemahamannya.. Iri adalah ketidakmampuan diri menandingi siapa yang di dengkikan..Sebuah makna yang suci adalah, tamasika guna ini akan menghancurkan diri sendiri untuk menuju “pulang”. **Bhagawadgita 3-31** _Ye me matam idam nityam anustishanti manavah, sraddhavanto nasuyanto mucyante te pi karmabhih_ Artinya: Orang orang yang melakukan tugas tugas kewajibannya menurut perintah-perintah KU(Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa) dan mengikuti ajaran ini dengan setia, bebas dari rasa iri, dibebaskan dari ikatan perbuatanyang dimaksudkan untuk membuahkan hasil.. ***Bhagawadgita 3,52** _Ye tv etad abhyasuyanto nanutishante me matam, sarva-jnana-vimudhams tan viddhi nastan acesatah.._ Artinya :Tetapi orang yang tidak mengikuti ajaran ini secara teratur karena rasa iri dianggap kehilangan pengetahuan, dijadikan bodoh dan dihancurkan usahanya mencari kesempurnaan. Maka iri hati sangat menjadi hal yg membuat seseorang itu tidak bisa maju dalam kehidupannya. Lebih sibuk melihat orang lain, kemudian lupa atas apa yg telah ia miliki dan dapatkan. Demikian yang bisa disimak dari beberapa sloka dari bhagawadgita atau pun sarasamuscaya mengenai matsarya ripu. Kemudian selanjutnya adalah tentang lobha atau keserakahan. Maka ini merupakan jurang manusia menuju pada keadharmaan dimana ia bisa lupa dalam kebersyukuran, serta bisa menuju pada prilaku adharma, seprti penggelapan, pencurian, atau perampokan (asteya), dan juga melakukan penipuan. Dimana ini menjauh dari sifati kedharmaan itu sendiri.*LOBHA*
Lobha artinya kerakusan. Artinya suatu sifat yang selalu menginginkan lebih melebihi kapasitas yang dimilikinya. Untuk mendapatkan kenikmatan dunia dengan merasa selalu kekurangan, walaupun ia sudah mendapatnya secara cukup. Seperti misal lobha dalam mendapatkan harta seperti disebutkan dalam :Sarasamuscaya 267.
_Jatasya hi kule mukhye paravittesu grhdyatah lobhasca prajnamahanti prajna hanta hasa sriyam._ Yadyapin kulaja ikang wwang, yan engine ring pradryabaharana, hilang kaprajnan ika dening kalobhanya, hilangning kaprajnanya, ya ta humilangken srinya, halep nya salwirning wibhawanya Artinya : Biar pun orang berketurunan mulia, jika berkeinginan merampas kepunyaan orang lain; maka hilanglah kearifannya karena kelobhaanya; apabila telah hilang kearifannya itu itulah yang menghilangkan kemuliaannya dan seluruh kemegahannya. Ini disebutkan orang yang terlalu rakus dan loba akan kepemilikan orang lain, maka ia akan kehilangan kemuliannya dimulai dari kehilangan kearifannya, karena ia sudah berlaku buruk. Jadi rugi akan segala yang telah ia punya akibat kelobaannya itu. Apalagi jika rakus sampai menyerobot kekayaan orang lain. Kemiskinan dan hasil buruk di kehidupan yang akan datang akan jadi balasannya. Seperti tercantum dalam:Sarasamuscaya 360
_Musnam daridratyabhihanyate ghnan pujyunamasampujya bhavatyapujyah, yat karmavijam vapate manusyah tasyanurupani phalani bhumkte._ Ikang akelit ring paradrwya nguni ring purwajanma, daridra janma nika ring dlaha, ikang amati nguni pinatyan ika dlaha, sangksepanya, salwining karma wija inipuk nguni, ya ika kabhukti phalanya dlaha. Artinya : Yang menyerobot kepunyaan orang lain waktu hidupnya dulu, dilahirkan menjadi orang miskin di kemudian hari ; yang membunuh pada waktu hidupnya dulu akan dibunuh dalam hidupnya kemudian; singkatnya, semua benih perbuatan yang ditabur dan dibiakkan dulu, buahnya itulah yang dinikmati kemudian. Hal tersebut adalah hukum kamarphala. Maka dihindarilah sebaiknya loba atau rakus akan hak milik orang lain yang mengakibatkan buah hasil perbuatan menjadi buruk di kemudian hari. Loba dalam sarasamuscaya disebutkan juga sebagai penyebab dari kebodohan. Kebodohan yang juga akan membawa manusia ke jurang kesengsaraan tanpa batas dan tiada bisa mengartikan dan membedakan antara baik dan buruk itu sendiri. Slokanya adalah :Sarasamuscaya 400
_Ajnaphrabhavarin hidam yadduhkhamupalabhyate lobhadeva tadajnanamajnanallobha eva ca_ Apan ikang sukhadukha kabhukti, punggung sankanika, ikang punggung, kalobhan sangkanika, ikang kalobhan, punggung sangkanika, matangyan punggung sangkaning sangsara Artinya : Sebab suka duka yang dialami, pangkalnya adalah kebodohan; kebodohan yang ditimbulkan oleh loba, sedang loka (keinginan hati) itu kebodohan asalnya; oleh karena itu kebodohanlah asal mula kesengsaraanitu.
Maka begitulah Lobha Ripu ketika disimak dalam sloka-sloka Sarasamuscaya. Kemudian juga dalam bhagawadgita disebutkan beberapa sloka tentang kelobhaan yaitu : *Bhagawadgita 16-13,14,15* idam adya mayā labdham imaḿ prāpsye manoratham idam astīdam api me bhaviṣyati punar dhanam asau mayā hataḥ śatrur haniṣye cāparān api īśvaro ‘ham ahaḿ bhogī siddho ‘haḿ balavān sukhī āḍhyo ‘bhijanavān asmi ko ‘nyo ‘sti sadṛśo mayā yakṣye dāsyāmi modiṣya Ity ajñāna-vimohitāḥArtinya :
Orang jahat berpikir: Sekian banyak kekayaan kumiliki hari ini, dan aku akan memperoleh kekayaan lebih banyak lagi menurut rencanaku. Sekian banyak kumiliki sekarang, dan jumlah itu bertambah semakin banyak pada masa yang akan datang. Dia musuhku, dan dia sudah kubunuh, dan musuh-musuhku yang lain juga akan terbunuh. Akulah penguasa segala sesuatu. Akulah yang menikmati. Aku sempurna, perkasa dan bahagia. Aku manusia yang paling kaya, diiringi oleh keluarga yang bersifat bangsawan. Tiada seorang pun yang seperkasa dan sebahagia diriku. Aku akan melakukan korban suci, dan memberi sumbangan, dan dengan demikian aku akan menikmati.” Dengan cara seperti inilah, mereka dikhayalkan olehkebodohan.
Maka mereka yg lobha akan selalu dibarengi sbuah kata kebodohan yg rajas tamas, gelap dan lekat dengan keadharmaan. Pada akhirnya tiada sempat ia menuju sebuah peningkatan diri dalam sisi kerohanian, juga spiritualitas, atau menjadi seseorang yg berbudi pekerti. Sebuah kesia-siaan dalam hidupnya.. Begitulah beberapa sloka yg berhubungan dengan sad ripu Matsarya dan Lobha. Semoga bisa disimak dan dijadikan pedoman, atau mungkin dipahami sbagai pengetahuan yang diberikan kepada siapa saja kedepannya.
Om shanti shanti shanti om Rahayu shanti raharjaSalam
Guswar.
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 6 Juli 2019 in Tak Berkategori MOHA DAN MADA, KEBINGUNGAN KEMABUKAN (SAD RIPU) DALAM SLOKA..08 Mei
Om swastyastu,
Om awighnam astu namo sidham..Om Puja bhatara dharma ya nama swaha, winasaya sarwa papa rogha klesa..Sarwa prani hitankarah..Om.. Dalam kehidupan yang lahir sbagai manusia ini, tentu begitu banyak berbagai permasalahan yg ada. Di mana itu dapat dianggap masuk dalam konsep karmapala yang agung..Yaitu Sancita Pradbada Kryamana Karmapala..Maka tentulah dikatakan dharma adalah sbagai sebuah kebenaran yg dapat melebur karma buruk agar kuat terjalani, serta mencipta karma baik di kehidupan mendatang..Maka gegodaan yg hadir bisa disebut dgn sad ripu yaitu yg terdiri dari kama, krodha, lobha, matsarya, moha, dan mada.. Berturut2 itu adalah hawa nafsu, kemarahan, keserakahan, iri hati, kebingungan, kemabukan..Semua hendaknya dikekang agar kelak mendapatkan pahala baik, juga kebersadaran yg akhrinya mengubah persepsi pandangan diri, mnuju pada kesadaran Atman..Membuat pribadi yg lebih baik jga berguna bagi kemanusiaan, kehidupan, lingkungan.. Saat ini, izinkan untuk membahas tentang Moha dan Mada, yaitu ripu atau musuh yg dapat diartikan sebagai Kebingungan dan juga Kemabukan.. Moha pada dasarnya hadir dalam sebuah kekalutan atau pikiran yg tidak mampu menilai sbuah kebenaran dari suatu permasalahan yg ada.. Dimana kebersadaran atas sesuatu yg dianggap sebagai hal yg benar itu, yaitu kondisi kedharmaan..Tidak mampu dipahami sbagai sesuatu yg mutlak adanya dan menuju kebaikan kebajikan jga kebijaksanaan.. Kemudian ada jga tentang Mada yaitu kemabukan..Dimana ini adalah suatu keinginan yg berlebih atas sesuatu hal, shingga tiada mampu mengontrolnya dan bahkan menjdi sbuah permasalahan atas diri juga orang lain, bahkan lingkungan. Dimana membuat orang itu (yg berMada) jauh dari konsep kedharmaan itu sendiri.. Membuat masuknya diri kepada kemelekatan atas sesuatu yang terlalu diinginkannya itu.. Untuk Moha Ripu, ada beberapa penjelasan yg terdapat pada sloka Sarasamuscaya..Maka Sloka itu adalah sebagai berikut :Sarasamuscaya 81
_Duragam bahudhagami prathanasamssayatmakam manah suniyatama yasya sa sukhi pretya veha ca._ Nihan ta kramaningkang manah, bhranta lungha swabhawanya, akweh inangenangenya, dadi prathana, dadi sangsaya, pinakawaknya, hana pwa wwang’ikang wenang humrt manah, sira tika manggeh amanggih sukha, mangke ring paraloka waneh. Arti : Keadaan pikiran itu demikianlah; tidak berketentuan jalannya, banyak yang dicita-citakan, terkadang berkeinginan, terkadang penuh kesangsian; demikianlah kenyataannya; jika ada orang yang dapat mengendalikan pikiran pasti orang itu beroleh kebahagiaan, baik sekarang maupun di dunia yang lain. Jadi kebingungan dan keinginan berlebih akan hilang. Yaitu dengan mengendalikan pikiran sedemikian rupa sehingga nantinya akan tercapai kebahagiaan di dunia mana pun. Seperti juga dijelaskan bahwa manusia yang tidak goyah hatinya akan memperoleh amerta sebagai kemuliaan. Hal tersebut tercantum dalam sloka berikut :Sarasamuscaya 128
_Amrtam caiva mrtyucca dvayam dehe prastititam, mrtyurapadyate mohat satyenapaddyate’mrtam_ Tan madoh marikang wisa, mwang amrta, ngke ring carira kahananya, kramanya, yan apunggung ikang wwang jenek ring adharma, wisa katemu denya, yapwan ateguh ring kastyan, mapageh ring dharma, katemungamrta.
Arti : Tak berjauhan bisa (racun) itu dengan amrta; di sinilah, di badan sendirilah tempatnya; keterangannya jika orang itu bodoh atau senang kepada adharma, bisa atau racun didapat olehnya; sebaliknya kokoh berpegang pada kebenaran, tidak goyah hatinya bersandar pada dharma, maka amrtalah diperolehnya.. Pada bhagawadgita disbtukan sebagai berikut : **Bhagawadgita Sloka 2.63** _Krodah bhavati sammohah, sammohat smrti-vibhramah, smrti-bhramsad buddhi-naso, buddhi-nasat pranasyati.._ Artinya : Dari Amarah timbullah khayalan yang lengkap, dari khayalan memnyebabkan ingatan bingung. Bila ingatan bingung, kecerdasan hilang, bila kecerdasan lenyap seeorang jatuh kembali ke dalam lautanmaterial..
Untuk Mada yaitu kemabukan atas sesuatu itu, bisa menyebabkan ketergantungan yg membuat org itu lupa atas apa yg seharusnya dilakukan dalam kehidupan ini..Melupakan kewajiban dan selalu menuntut hak, atau jga meninggalkan swadarmanya sendiri demi kesenangan ygmemabukkan..
Sarasamuscaya 325
_Samklistakarmanamatipramadam bhuyo nrtam cadr dabhaktikam ca, vicitaragam bahumayinam na ca naitan niseveta naradhaman sat._ Nihan lwirning tan sangsargan, wwang mangulahaken pisakit, parapida duracara, wwang gong pramada, wwang mithyawada, wwang tan apangeh kabhatinya, wwang gong raga, wwang sakta ring madya, nahan tang nem kanistanin wwang, tan yogya siwin. Arti :Inilah misalnya orang yang tidak patut dijadikan kawan bergaul, orang yang mengusahakan penyakit dan kesedihan kepada orang lain, serta buruk laku, orang yang sangat alpa, orang yang kata-katanya bohong dusta, orang yang terikat hatinya kepada minuman keras, keenam orang yang sangat keji itulah, yang patut dihindarkan Moha juga Mada bisa disebabkan oleh timira2 atau kegelapan2 yg berjumlah tujuh itu..Disebut Sapta timira, Dhana,Guna, Surupa, Kulina, Sura, Kasuran, Yowana..Maka berturut2 Kebingungan dan juga kemabukan bisa disebabkan secara berturut2 oleh Uang, Kepintaran, Rupa, Keturunan, Miras, Keberanian, Dan Usia muda…. Seseorang yg inginnya hanya uang dan melepaskan moralitasnya sbagai manusia atas itu, akan moha jga mada selalu dalam hidupnya..Begitu jga ktika guna kepintaran yg tanpa moral akan mnjdi suatu keguncangan besar pada kehidupan masyarakat yg harusnya aman dan damai.. Seseorang yg merasa rupa parasnya cantik tampan akan menggunakan itu untuknhal yg kurang baik dan merendahkan yg lainnya..Kemudian ada yg lupa bingung serta jumawa atas keturunannya, akan membuat Ia terjebak pada prestise yg semu, harga diri yg terkadang berbeda dari harapan yg seharusnya..Begitu juga yowana timira dimana selalu merasa muda dan tidak mengalami perkembangan akan kedewasaan, juga evolusi jiwa menuju manusia yg bertanggung jawab .. Lalu ada yg bingung dan mabuk atas keberanian seseorang..bahkan karena keberanian itu membuat ia kehilangan nyawanya dan jga bisa menghilangkan nyawa org lain pada kesesatan ketidakbenaran.. Semua seperti menuju pada kehancuran akan diri..Semoga tulisan inibermakna..
Sekedar teori saja yg mngkin ada sedikit ruang untuk menciptakan kebersadaran diri..Untuk menuju suatu evolusi dalam kedharmaan.. Om Rahayu Shanti Raharja..SalamGwr..
Mei 2019
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 8 Mei 2019 in Tak Berkategori MANUSIA (BUKAN HEWAN) YANG BERAGAMA06 Feb
Om Suci Nirmala ya namo namah.. Sirna papa lara rogha winasaya.. Mahacintya hyang murtining shaktii.. Mogi ksama sahmpurna ya namo nama swaha..Agama dan manusia,
Religi dan humanisme, sesungguhnya adalah bagian yg tidak terpisahkan. Agama sendiri pada dasarnya memberikan pemahaman atas kesusilaan atau moralitas yang sejatinya meningkatkan derajat manusia sebagai mahluk yang berakal dan penuh cinta juga kasih. Kesusilaan sendiri atau akal budi yang memahami etis, etika sebagai manusia untuk senantiasa berbuat bajik, bijak demi kelangsungan hidup yg terlingkupi dalam kedamaian. Kesusilaan selalu ada dalam tiap agama dan menjadi bagian terpenting untuk membentuk manusia tersebut menjadi manusia yang sungguh berguna. Dalam agama hindu mungkin secara umum ada konsep tat twam asi (engkau adalah aku) konsep vasudhewa kutumbhakam (semua adalaha saudara). Atau konsep islam dengan rahmatan lil alamin, kristen dengan cinta kasih,buddha dengan dhamma, Sikh yg mngatakan hubungan antar manusia adalah murid dan guru, Tao dengan kebijaksaan Lao Tzu, dan lainnya. Adalah kekayaan yg sangat besar, dan ketika diterapkan dalam dunia nyata, maka kelak dunia ini menjadi atau mencapai kebahagiaan yang kekal. Sungguh pun luar biasa. Mengkhusus pada konsep Jiwa dalam kehinduan, maka dapat dipahami bahwa manusia adalah merupakan hasil dari keseimbangan atas prilaku yg satwik rajas tamas dan jihwatman itu (wraspatti tattwa), sehingga lahirlah manusia. Kemudian juga disebutkan manusia adalah yang lahir dan mendapatkan berkah sabda, bayu, idep. Maka karena idep (akal budi) itulah ia manusia memiliki kemampuan memilah mana yg baik dan buruk, bukan hanya sabda (bersuara) saja, atau bayu (daya hidup) hanyasekedar hidup saja.
Dalam sarasamuscaya disebutkan bahwa manusia itu dilahirkan untuk menjadi yang utama, karena kesadaran yg utama itu (memiliki sabda bayu idep) akan membuat ia melaksanakan dharma (agama) untuk meningkatkan dirinya kelak. Inilah yg membuat manusia sbagai yang utama dgan melaksanakan kebajikan agar dunia ini menjadi tempat yang penuh kebahagiaan yang kekal.. Namun patut diberi gambaran bahwa, dikatakan manusia lahir dari keseimbangan tri guna yaitu satwik rajas tamas. Artinya bahwa ada unsur sattwika guna yg membuat manusia itu memiliki “idep” atau akal jga buddhi yg membedakan manusia dri mahluk lainnya, seperti scra garis besar hewan atau tumbuhan. Dalam konsep yg tercantum pada wraspatti tattwa adalah bahwa mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan adalah bisa berasal dari manusia yg tidak mencantumkan sattwika guna di dalam kehidupannya, yang artinya hanya melaksanakan rajasika guna dan sekaligus tamasika guna. Kelak manusia yg melupai sattwika guna, maka ia akan samsara turun derajatnya mnjdi yg bukan manusia. Sattwika guna apakah itu? Sattwika guna bisa dikatakan sebagai sifati yg penuh cahaya, kebijaksanaan, kebajikan, juga penuh pengetahuan dharma di mana akal budhi berkembang baik yg pada akhirnya mereduksi sifat2 bawahan atau kebinatangan itu sendiri, disebut sebagai manusia yg mampu memanusiakan dirinya juga jiwanya sendiri. Agen-agen hyang maha kuasa, sebagai bhakta yang taat kepada Tuhan Hyang Widhi Wasa. Serta memberikan cahaya kepada dunia tempat hidupnya. Mereka-mereka inilah yang mampu menciptakan kedamaian di semesta ini. Dalam segi kesusilaan, maka manusia yang sattwika adalah manusia yang mampu serta mau melaksanakan berbagai konsep kesusilaan, seperti Tri Kaya Parisudha, Panca Yama Bratha,Panca nyama brata, Catur Paramita,dan sebagainya.
https://linggashindusbaliwhisper.com/2017/02/26/susila-panca-yamanyama-bratha-dari-nitisastra/ https://linggashindusbaliwhisper.com/2011/06/11/catur-paramitha-dan-catur-aiswarya-sebagai-penerapan-tat-twam-asi/ Dan juga senantiasa menjauhi sad ripu, sad atatayi, sapta timira, agar bisa memvibrasikan cahaya2Nya di dunia ini. https://linggashindusbaliwhisper.com/2015/03/31/panca-yama-niyama-bratha-pengendali-sad-ripu/ https://linggashindusbaliwhisper.com/2015/04/02/sapta-timira-tujuh-kegelapan-yang-berdasarkan-sarasamuscaya/ Dengan bekal inilah dikatakan jga manusia kelak akan mendapatkan tempat baik ke swarga loka (jana maha tapa sunya loka) atau jga mendapatkan kamoksan (samipya sayujya salokya sarupya). Seperti jga yg tersebut dalam sloka wrspatti tattwa. Bahwa manusia yg banyak melakukan sattwika guna, menuju Ia alam kemoksaan, dan ktika dibarengi dgn keaktifan rajas yg didasari sattwika, maka mnujulah IA ke swarga loka menikmati hasil buah karma baiknya. Mengapa manusia bisa turun derajatnya, jga melupai keutamaannya? Dikatakan jga manusia walaupun sebagai mahluk utama, maka ia juga lahir berisikan sifati rajasika dan tamasika. Tamasika adalah kebebalan, kemalasan, dan jga menuju pada kegelapan, ketidakaktifan, kepasifan, sprti sifat2 tumbuhan yg pasif. Serta jga sifat rajasika yg artinya bahwa manusia memiliki sifat aktif untuk selalu bergerak, dan juga keras, tegas, yg terpengaruhi sifati kedua itu. Saling tarik menarik antara tamasika jga rajasika. Dikatakan bahwa manusia walaupun memiliki karakteristik sattwika, namun ktika ia malah cenderung berada pada tamas rajas yg meniadakan keutamaan manusia itu, maka tentu buah karma yg dihasilkan adalah tidak menuju pahala yg baik. Dikatakan kelak IA akan bersamsara mnjdi mahluk bukan manusia, dan turun derajatnya. Hal ini masuk akal, karena manusia yg berbudhi mnggunakan akal pikiran jga rasa manusianya untuk hidup. Ketika tanpa logika, sia2lah IA lahir karena berkatNya sebagai manusia tidak digunakansecara baik.
Begitu banyak manusia yang saat ini menuju pada ketumpulan atas sifati kemanusiaannya, akalnya tidak digunakan dengan baik, mengejar ambisi, ego, jga terlekat pada duniawi tidak seimbang kepada konsep jiwanya. Menggunakan malah kekerasan, homo homoni lupus, memakan manusia lainnya, jga bahkan menggunakan konsep2 agama dan merasa didukung oleh Tuhan katanya. Begitu baik dikatakan sebuah jargon tentang itu.. “Sebelum beragama, maka jadilah manusia terlebih dahulu”Rahayu
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 6 Februari 2019 in agama, filosofi
Tag: agama budi
, agama damai
, ageman budhi
, bersyukur
menjadi manusia
,
manusia hindu
, moksa di
hindu ,
religius humanis hindu,
satwik rajas tamas
, susila
hindu ,
wraspati tattwa
TIGA TEMPERAMEN MANUSIA MENURUT MAHANIRWANA TANTRA14 Apr
Om hyang parama kawi namastute..mahatantra ya ja mahe..sweca rahayu sanjiwani..sinampura hring manah..succi buddhi citta ahamkara..dumogi sirna duka larra rogha..om Dalam konsep mahanirwana Tantra, dimana dikatakan adalah bahwa tantra diajarkan layak pada jaman kali ini, maka terdapatlah beberapa konsep tentang sifati manusia yang membedakan satu dengan yg lainnya. Ini adalah tetap menjadi kuasa tri guna untuk memperlihatkan bagian mana yg paling aktif di antara itu. Tentunya bisa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memahami diri untuk menuju pada kebajikan sebagai cermin dalam kehidupan yang menuju ke-shanti-an.. Tiga temperamen itu yang bisa dijelaskan adalah.. _Pashu bhawa _yaitu temperamen yang berkarakter sebagai binatang. Dalam hal ini adalah bahwa raja guna atau rajas sbagai sesuatu sifati yang aktif, bekerja kepada tamasa guna yaitu menggerakkan kegelapan. Jadi bahwa rajas mengaktifkan sisi tamasik atau kegelapan..Ia yg bersifati atau bertemperamen ini akan menampilkan sisi _bharanti(_berbuat kesalahan), _tandra (_lesu dan malas), dan kecerobohan (_alasya). Pashu _adalah mereka yg terlalu terikat akan keduniawian, dan jga banyak diliputi ketidakmengertian, tidak menyukai akan _jnana_. Ia yg tidak mau menyentuh _yantra (wewantenan-bali),_ tidak melakukan japa jga mantra, enggan melaksanakan _yadnya_(pengorbanan) atau tantra, tidak yakin terhadap guru, tidak menyakralkan arca pratima, membeda2kan dewata, puja tanpa tahu artinya, berbicara buruk ttg orang lain, dan sifati buruk manusia yg lainnya. Semoga bisa menghindari temperamen ini.. _Wira bhawa _ adalah temperamen berikutnya dimana secara tri guna adalah rajasnya banyak mendorong guna sattwika, namun masih banyak guna rajas itu bebas, sehingga dapat menimbulkan kedukkaan. Rajas yg tidak terkendalikan itu, bisa menjadi sebuah kejahatan saja, karena sattwika guna belum mampu menguasainya. Orang ini sangat mudah sekali tersinggung, terpacu, atau terangsang atas sesuatunya, akibat dari rajasnya yg berlebih dan dominan. Pada suatu waktu ktika Ia terlalu terlewat akan guna rajasnya, bisa terlempar menuju temperamen _pashu bhawa_. Ibaratnya ia keberaniannya bisa menjadi suatu kesalahan yg membuat dirinya terlepas atas sattwika guna. Keterbiasaan atas prilaku itu membuatnya gelap. Sehingga bisa memasuki alam sapta timira. Penyadaran diri atas kebajikanNya jga jnana dan pengakuan atas mantra yantraNya adalah yg bisa membuat temperamen sifatiNya meningkat. _Diwya bhawa _adalah bagaimana ia bisa membuat suatu sattwika guna menarik rajasika larut ke dalam sattwika guna itu.. Dalam tattwa disebutkan bahwa ketika bicara tentang kamoksaan, tujuan kita maka sattwika guna adalah bagian yg menjadi hal utama itu menuju tujuan itu. (wrsptti tattwa). Disebutkan ciri2 dari _diwya bhawa_ adalah selalu menyucikan diri setiap hari, berbuat amal setiap hari, keyakinan tinggi akan weda, sastra, guru, dewata, melakukan puja atas dewa juga pitra, pengetahuan mantra yg mendalam, menghindari perbuatan kejam dan buruk, memandang lawan dan kawan sama, selamanya bicara kebenaran, tidak bersahabat dan berkumpul dgn mereka yg mencerca dewata, melakukan meditasi, menghormati wanita, dan susila yglainnya..
Semoga kita menjadi yg sebaik-baiknya manusia berbudhi itu, dalam kehidupan saat ini.. Swaha..shanti rahayu..Gwr..2018 apr
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 14 April 2018 in agama, doa
Tag: Hindu Bali
, mahanirwana
tantra ,
satwik rajas tamas
, tantra
, tiga sifat manusia, tiga
temperamen manusia
,
tri guna
KEKUATAN DEWATA (ASTA BRATHA) UNTUK MENUNDUKKAN SAD RIPU..21 Mar
Meminjam kekuatan dewata untuk menundukkan Sad Ripu.. Sangat perlu diketahui dan sudah dikenal jga secara umum, bahwa kita memiliki enam musuh yg berada dalam diri kita..dan itu sungguh membuat kita bisa menjauh dari sisi kedharmaan itu sendiri..musuh2 itu mengikuti kita selalu, bahkan sampai menuju jurang kematian, dan semoga saja hidup kita selalu bermakna.. Musuh2 itu antara lain, lobha matsarya krodha moha mada jga kama..Ini merupakan bagian yg tidak terpisahkan dalam diri manusia, namun hanya sebagai musuh dalam diri, yg akan membuat manusia itu terjatuh dalam lubang kenestapaan.. Falsafah hindu sendiri, telah memiliki sejumlah cara2 yg baik, dalam mencoba mengenal lalu mengontrol juga mengendalikan gejolak dari sad ripu ini..Kemudian ada juga konsep tentang bahwa manusia bisa saja meminjam kekuatan dari dewata (atau menjadiNya) dalam ruang lingkup penguatan diri jga melaksanakan keswadarmaan masing2 dalam lingkungannya..Menjadi pemimpin atas diri dan juga kepada lingkungan sekitarnya, adalah salah satu cara memberikan ruang untuk mengontrolmusuh2 itu..
Laku asta brata adalah konsep kepemimpinan atas diri, agar diri mampu mengendalikan diri itu sendiri, dan menjadi tauladan di masyarakat atau keluarga terkecil..laku asta bratha, sekiranya dapat membentuk kepribadian diri agar mampu menjadi panutan atau menjadi kekuatan yg besar dalam diri itu sendiri..Asta brata adalah..
Seperti laku bhtra Surya yg memberikan pencerahan, dan penerangan sekitar dengan sinar kebijaksanaannya, dengan ini maka moha atau kebingungan, tidak akan menjdi sesuatu yg menakutkan, atau jga Kama atau hawa nafsu mampu dikekang, atas dasar kebijaksanaan itu sendiri.. Sepert laku bhatari chandra yg menyejukkan dan memberikan cinta kasihnya kepada siapa pun, hal ini sangat pasti dapat mengontrol jiwa yg krodha atau dalam kemarahan, tentunya cinta kasih dan kesejukan adalah bagian antonim dari keadaan krodha itu sndiri.. Seperti laku bhatara kubera..yg memberikan keberkahan pada semua mahluk dan sekitarnya, bahwa memberi adalah bagian dri yadnya yg sangat penting, tentu saja dgn memberi, maka diri memberikan ruang untuk menciptakan kesejahteraan bersama yg pada akhrinya mengikis matsarya dan juga kelobhaan, bahwa diri telah diberikan banyak, maka gunakanlah hidup untuk memberikan pelayanan dan pembelajaran atas hidup itu sndiri kepada orang lain atau mahluk lain.. Laku bhatara indera yg jga sbagai pelindung dan lambang keberanian, juga memberikan amertha, maka itu ia berani untuk memberikan pembelajaran hidup atau dharma, shingga tidak bingung atau moha, juga tidak akan mabuk (mada) atas sesuatu sifat duniawi, krna Ia adalah lamban keberanian untuk mempertahankan dharma itu sendiri.. Laku bhatara bayu..dimana sprti angin yg memberikan kabar yg benar secara nyata, tanpa melebihkan tanpa mengurangi, apa adanya, dimana IA akan memberikan kekuatan diri untuk selalu tidak jatuh pada kebingungan atau moha..bahwa informasi adalah bagian yadnya pula, dalam memberitakan suatu kebenaran itu (dharma).. Laku bhatara baruna, bahwa laut adalah sbuah tempat segalaNya, dimana smua berakhir di laut, dan menelan apa pun, artinya.bahwa laut mampu memberikan ruang keluh kesah atau apa pun itu yg membuat diri terlepaskan segala bebannya…maka Kama kmudian mnjdi stabil dan tidak terlalu bergejolak, kebingungan mnjdi sirna, dan juga mada kemabukan atas sesuatu bisa terkurangi, karena telinga jga hati jga kesabaran, serta kebijaksanaan adalah laku laut. Yg tidak habis ruang di dalam diriNya menerima keluh kesah sesamanya.. Laku bhatara yama yg selalu adil, dmana saja ada keadilan yg tercapai, maka kepuasan diri mengada, akan membuat kelobhaan dan jga mastsaryamenjadi berkurang..
Laku bhatara Agni, dmana membakar semua keangkara murkaan, dan juga melebur diri pada laku tapa brata, dan memberikan ruang jnana untuk melebur mala, dan ketidakadilan…Sangat baiklah ketika sang Kama diberikan tempat untuk dilebur dgn jalan yg sesuai atas kedharmaan, dan jga mengintropeksi diri bahwa segala ripu adalah seharusnya kitamengendalikannya..
Salam
Gwr
BAGIKAN INI:
* Surat elektronik
*
MENYUKAI INI:
Suka Memuat...
1 Komentar
Ditulis oleh linggawardanasahajakers pada 21 Maret 2018 in agama, budaya
, filosofi
Tag: agama hindu susila, asta
brata , kekuatan
dewata ,
mengontrol sad ripu
, sad
ripu , susila
dalam hindu
← Tulisan sebelumnya*
PENULIS
* LINGGAWARDANASAHAJAKERS* SHIVASIDHANTA
*
SEARCH
Cari
*
KALVATAR REGION
*
BLOGROLL
* WordPress.com
* WordPress.org
*
KALENDER
April 2020
S
S
R
K
J
S
M
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Feb
*
STATISTIK BLOG
* 440.784 hits
*
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js (adsbygoogle = window.adsbygoogle || ).push({ google_ad_client: “ca-pub-5983235229510504”, enable_page_level_ads: true});
*
ARCHIVES
* Februari 2020
* Juli 2019
* Mei 2019
* Februari 2019
* April 2018
* Maret 2018
* Februari 2018
* Januari 2018
* Desember 2017
* November 2017
* Oktober 2017
* September 2017
* Agustus 2017
* Juli 2017
* Juni 2017
* Mei 2017
* April 2017
* Maret 2017
* Februari 2017
* Januari 2017
* Desember 2016
* November 2016
* April 2016
* Januari 2016
* Desember 2015
* November 2015
* Oktober 2015
* Agustus 2015
* Juni 2015
* Mei 2015
* April 2015
* Maret 2015
* Februari 2015
* Januari 2015
* Oktober 2014
* Agustus 2014
* Juni 2014
* Mei 2014
* April 2014
* Maret 2014
* Februari 2014
* Januari 2014
* Desember 2013
* November 2013
* Oktober 2013
* September 2013
* Juni 2013
* Mei 2013
* Februari 2013
* Desember 2012
* November 2012
* Oktober 2012
* September 2012
* Agustus 2012
* Juni 2012
* Mei 2012
* April 2012
* Maret 2012
* Januari 2012
* Agustus 2011
* Juli 2011
* Juni 2011
* Mei 2011
* April 2011
* Februari 2011
* September 2010
* Juni 2010
* Mei 2010
* Januari 2010
* November 2009
* September 2009
* Agustus 2009
* Juli 2009
* Maret 2009
* Mei 2008
* Maret 2008
* Februari 2008
*
VIDS..
*
RECENT POST
* Kemenangan Atas Musuh Diri (Refleksi Galungan ) * Kama juga Krodha (seri Sad Ripu) dalam Sloka.. * Matsarya juga Lobha dalam Sloka (Seri Sad Ripu) * Moha dan Mada, Kebingungan Kemabukan (Sad Ripu) dalam Sloka.. * Manusia (bukan hewan) yang Beragama*
FOLLOW US
*
TRANSLATE
Select
LanguageEnglishAfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBasqueBelarusianBengaliBosnianBulgarianCatalanCebuanoChichewaChinese(Simplified)Chinese
(Traditional)CorsicanCroatianCzechDanishDutchEsperantoEstonianFilipinoFinnishFrenchFrisianGalicianGeorgianGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHausaHawaiianHebrewHindiHmongHungarianIcelandicIgboIrishItalianJapaneseJavaneseKannadaKazakhKhmerKinyarwandaKoreanKurdish (Kurmanji)KyrgyzLaoLatinLatvianLithuanianLuxembourgishMacedonianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMongolianMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianOdia (Oriya)PashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanScots GaelicSerbianSesothoShonaSindhiSinhalaSlovakSlovenianSomaliSpanishSundaneseSwahiliSwedishTajikTamilTatarTeluguThaiTurkishTurkmenUkrainianUrduUyghurUzbekVietnameseWelshXhosaYiddishYorubaZuluPoweredby Translate
*
PICS
*
TERPILIH
* Jenis-jenis Pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra (Manu Smreti) * Panca tan matra, sebagai inti citta Semesta * Profil Dewa Iswara nawa sangha * Mengendalikan Sad Ripu dengan Sarasamuscaya * Catur Paramitha dan Catur Aiswarya sebagai penerapan Tat twamAsi..
* Korelasi sapta patala maha bali, susila hindu, Sapta loka dan Trisula Wedha.. Juga Awataram.. * Profil dewa mahesora (tenggara) * Cakra sapta dan dewata nawa sangha serta wreastra.. * Sapta Timira, Tujuh Kegelapan yang Berdasarkan Sarasamuscaya.. * Doa yg Menuju Masa Lalu*
*
WordPress.com . Tema: Choco oleh .css{mayo} .Entri (RSS) dan
Komentar (RSS)
DharmaNya tanpa Batas WordPress.com . Tema:Choco.
Tuliskan ke
Batal
* Ikuti
*
* DharmaNya tanpa Batas* Sesuaikan
* Ikuti
* Mulai
* Masuk
* Laporkan isi ini
* Kelola langganan
* Ciutkan bilah ini
%d blogger menyukai ini: Kirim ke Alamat Surat Elektronik Nama Anda Alamat Surel AndaBatal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda! Cek surel gagal, silahkan coba kembali Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.ORIGINAL TEXT
Contribute a better translation -------------------------Details
Copyright © 2024 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0