Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations
A complete backup of praisewedding.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of mobilitytechzone.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of omonioboliblog.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of mcafee-com-activate.co
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of lycamobile.co.uk
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of festivalnapavalley.org
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations
A complete backup of www.hindustantimes.com/cricket/india-vs-new-zealand-shreyas-iyer-gives-hilarious-caption-to-virat-kohli-s-d
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.digisport.ro/fotbal/bundesliga/bayern-munchen-paderborn-3-2-dubla-lui-robert-lewandowski-i-a-ajutat-pe-
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.celticsblog.com/2020/2/21/21148066/career-daniel-theis-night-drives-celtics-to-win-over-timberwolves-mi
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.snopes.com/fact-check/quaden-bayles-18-years-old/
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
INSPIRASI HIDUP
SELASA, 08 NOVEMBER 2016 MAKALAH KURIKULUM HOLISTIK A. PENDAHULUAN Keberhasilan sebuah proses pembangunan Negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Pembentukan lulusan yang berkualitas harus menjadi prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Dalam memajukan peradaban manusia peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari peranan kurikulum. Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Pendidikan Kecakapan Hidup cukup memberi harapan bagi Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan berkualitas yang mendukung pembangunan adalah sebuah pilihan pendidikan untuk mengembangkan potensi sosial peserta didik, sehingga setelah lulus mereka mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya, disamping itu pendidikan juga harus menyentuh potensi nurani maupun potensikompetensi.
Andaikan semua elemen bangsa ini masih menjadikan kejujuran sebagai spirit dan etika dalam menjalankan tugas dan peranannya masing-masing, niscaya tidak perlu dibentuk berbagai lembaga pengawasan yang berlapis-lapis, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Badan Pengawasan Daerah (Bawasda), dan lembaga lainnya . Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala di atas, dan banyak faktor pula yang dapat menekan atau meminimalisirnya, satu di antaranya yaitu penyelenggaraan pendidikanholistik.
Penerapan pendidikan holistik dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah merupakan suatu respon yang bijaksana atas ekologi, budaya, dan tantangan global pada abad ini, yang bertujuan untuk mendorong generasi penerus agar dapat hidup dengan bijaksana dan bertanggung jawab dalam suatu masyarakat yang saling pengertian dan secara berkelanjutan serta ikut berperan aktif dalam pembangunanmasyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam makalah ini meliputi: 1. Bagaimana Konsep Kurikulum Holistik? 2. Bagaimanakah Kelebihan dan Kekurangan KurikulumHolistik?
3. Bagaimana Kurikulum Holistik dikembangkan? C. PEMBAHASAN 1. KONSEP KURIKULUM HOLISTIK Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa latin “_curere_” yang artinya “tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang herus dipelajari oleh peserta didik dalam menempuh pendidikan dalam lembagapendidikan.
Holistik berasal dari kata _whole _yang berarti menyeluruh. Pendidikan merupakan suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk membangun dimensi manusia, yaitu untuk membangun seluruh dimensi sosial, emosional, motorik, akademik, spiritual, dan kognitif sehingga membentuk insan kamil. Pendidikan holistik adalah suatu metode pendidikan yang membangun manusia secara keseluruhan dan utuh dengan mengembangkan semua potensi manusia yang mencakup potensi sosial-emosional, potensi intelektual, potensi moral (karakter), kreatifitas, dan spiritual. Tujuan pendidikan holistik adalah untuk membentuk manusia holistik. Manusia holistik adalah manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensi/daya yang ada dalam dirinya sehingga menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan potensi/daya yang ada dalam diri manusia yang dapat dikembangkan melalui pendidikan meliputi potensi akademik, potensi fisik, potensi sosial, potensi kreatif, potensi emosi dan potensi spiritual. Pendidikan holistik menurut Jeremy Henzell-Thomas merupakan suatu upaya membangun secara utuh dan seimbang pada setiap murid dalam seluruh aspek pembelajaran, yang mencakup spiritual, moral, imajinatif, intelektual, budaya, estetika, emosi dan fisik yang mengarahkan seluruh aspek-aspek tersebut ke arah pencapaian sebuah kesadaran tentang hubungannya dengan Tuhan yang merupakan tujuan akhir dari semua kehidupan didunia. Manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensinya merupakan sumber daya manusia (SDM) yang holistik, yaitu seseorang yang selalu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari sebuah sistem kehidupan yang luas, sehingga selalu ingin mempersiapkan diri dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan hidupnya melalui proses pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan pendidikan holistik, maka kurikulum yang dirancang juga harus diarahkan untuk mencapai tujuan pembentukan manusia holistik. Termasuk di dalamnya membentuk peserta didik menjadi pembelajar sejati, yang senantiasa berpikir holistik, bahwa segala sesuatu adalah saling terkait atau berhubungan. Beberapa pendekatan pembelajaran yang dianggap efektif untuk menjadikan manusia pembelajar sejati diantaranya adalah pendekatan siswa belajar aktif, pendekatan yang merangsang daya kreatifitas/kecakapan anak, pendekatan belajar bersama dalam kelompok, kurikulum terintegrasi, dan lain-lain. Lembaga pendidikan harus mampu mengembangkan kurikulum yang holistik, sehingga proses pendidikan tinggi tidak hanya menekankan pengembangan potensi dan kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual(SQ) secara harmonis. Kurikulum holistik yang dimaksud harus dirancang dengan pendekatan yang kontekstual sehingga mampu memunculkan suatu celah tanpa mengurangi sasaran keilmuan atau keterampilan pokok pada bidang keilmuan masingmasing.
Kurikulum holistik adalah pusat dari pembelajaran yang secara menyeluruh menghubungkan antara logika dengan intuisi, menghubungkan antara pemikiran dengan gerak, hubungan berbagai macam bidang pengetahuan, dan hubungan diri dengan diri sendiri. Dalam kurikulum holistik siswa di uji sejauh mana mereka menyadari kemampuan (skill) akan kebutuhan keduanya untuk mengubah hubungan tersebutmenjadi tepat.
Pemaparan secara singkat dari pengertian kurikulumholitik:
a) Logika dan intuisi Kurikulum holistik mencoba untuk memperbaiki suatu keseimbangan antara logika dan intuisi (perasaan). Berbagai jenis teknik berupa kiasan (perumpamaan) dan visual yang dapat di padukan dengan pemikiran tradisional yang lebih sehingga hasil bisa tercapai dengan baik. b) Hubungan antara pemikiran dan gerak. Kurikulum holistik di ungkapkan dalam hubungan antara pemikiran dan gerak, sehingga seorang siswa dapat berpikir jernih untuk menghubungkan antara keduanya. Hubungan itu dapat diungkap dari gerak gerik tubuh, senam dan “relaksasi” atau gerak badan. c) Hubungan diantara berbagai macam bidang pengetahuan. Terdapat banyak cara yang berbeda dalam menghubungkan siswa dan kedisiplinan akademik disekolah. Pada cara ini dimana pendekatan antar cabang ilmu pengetahuan menunjukan bagaimana pola pikir seorang siswa agar bisa berkembang secara maksimal. d) Hubungan antara individu dan komunitas Kurikulum holistik melihat pada siswa dalam hubungan dengan komunitas (masyarakat). Komunitas disini tidak hanya menyangkut pada ruang lingkup sekolah saja tetapi luar sekolah misalnya seperti komunitas satu kota maupun satu negara sehingga siswa dapat mengembangkan skill antar perorang, memperbaiki kemampuan komunitas dan kemampuan tindakanbersosialisasi.
e) Hubungan antara individu dengan individu. Kurikulum holistik mengajak kita untuk berhubungan dengan peranan yang paling dalam dengan diri kita sendiri. 2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM HOLISTIK Dalam sebuah kurikulum yang ada, pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitupun juga dalam kurikulum holistik. Adapun kelebihan dan kekurangan pada kurikulum holistik adalah sebagaiberikut:
KELEBIHAN KURIKULUM HOLISTIK: a) Segala sesuatu yang dipelajari anak merupakan unit yang bertalian erat, bukan yang terlepas satu sama lain. b) Murid dihadapkan pada masalah yang berarti dalam kehidupanmanusia
c) Kurikulum ini akan memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat d) Aktifitas anak-anak meningkat karena dirangsang untuk berfikir sendiri dan bekerja sendiri, atau bekerjasama dengan kelompok e) Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat kesanggupan danminat murid
KEKURANGAN DARI KURIKULUM HOLISTIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT: a) Guru-guru belum siap untuk melaksanakan kurikulum ini b) Kurikulum ini tidak mempunyai organisasi yang sistematis c) Kurikulum ini memberatkan tugas guru d) Kurikulum ini tidak memungkinkan adanya tujuan umum, sebab tidak ada unformitas di sekolah-sekolah antara satu dengan yanglainnya
e) Anak-anak masih diragukan untuk bisa diajak menentukankurikulum
f) Pada umumnya kondisi sekolah masih kekurangan alat-alat untuk melaksanakan kurikulum ini Kelebihan dan kekurangan kurikulum holistik juga bisa dilihat dari konsep model _networked_ pada pembelajaran terpadu. Pendidikan pembelajaran menekankan aspek perkembangan anak secara menyeluruh (holistic) melalaui pendekatan tematik. Model dalam pembelajaran terpadu yang juga menekankan semua aspek perkembangan berdasarkan minat. Model _networked_ adalah model yang memadukan berbagai pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai bidang keahlian, yang dijalin dalam proses kerja untuk memecahkan masalah yang diminati/ dihadapi. Model _networked_ pada pembelajaran terpadu merupakan suatu sumber tenaga/ input yang terus menerus, yang senantiasa menyediakan bermacam ide baru, diperluas dan diramalkan kemungkinannya atau di perhalus/ disharing. Model _networked_ ini, anak dapat menintegrasikan atau memadukan minatnya sendiri sesuai dengan jaringan-jaringan yang dibutuhkan. Pembelajaran berpusat pada anak (student centered). Hanya anak sendirilah yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang yang diminatinya. Model networked ini, anak dilatih untuk mengembangkan minatnya sesuai dengan potensi yang dimiliki, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Kelebihan dari model ini. Pendekatan pembelajaran terpadu ini secara alami sangat proaktif, dengan inisiatif pembelajaran sendiri mencari-cari dan mengikuti ide-ide baru yang muncul. Pembelajaran distimulasi dengan informasi yang relevan, ketrampilan atau konsep-konsep yang akan dilakukannya nanti. Akan tetapi, kelebihan dari model ini tidak dapat dipaksakan pada pembelajaran, teteapi harus diberikan dari dasar dahulu. Namun demikian, mentor dapat menyediakan model-model yabg dibutuhkan untuk mendukung tahap-tahap pembelajaran yang kompleks. Kekurangan model ini telah diketahui oleh orang yang telah mengembangkan berbagai macam minat demi kegiatan yang disukai anak. Sangat mudah terjadi bentrokan antara ide dengan ide yang lain. Model ini juga memungkinkan untuk memperoleh lebih dari yang kita pikirkan. Ide-ide tertentu tampak menarik dan bermanfaat, namun tiba-tiba jadi terlalu banyak. Hal ini mengakibatkan manfaaatnya tidak lagi banyak dari jerih payah yang telah dibuat. Kelemahan lainnya dari model ini adalah, jika dilakukan dengan ekstrem, dapat menyebabkan minat menjadi lemah dan mencairkan semangat mentalanak.
3. PERKEMBANGAN KURIKULUM HOLISTIK Istilah kurikulum bukan dari bahasa indonesia, istilah kurikulum baru masuk dalam khazanah perbendaharaan kata dalam dunia pendidikan di indonesia sekitar pada tahun 1968 sejak kelahiran kerikulum pada tahun 1968, untuk menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu rencana pelajaran 1950. Ketika itu, istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah rencana pendidikan, bukan kurikulum. Pendidikan holistik lahir sebagai respon positif dan bijaksana atas krisis ekologi, budaya, dan tantangan moral abad ini, yang bertujuan untuk mendorong kaum muda sebagai generasi penerus agar dapat hidup dengan bijaksana dan bertanggung jawab dalam suatu masyarakat yang saling pengertian dan saling berkelanjutan serta ikut berperan dalam pembangunan masyarakat. Pendidikan holistik berkembang sekitar tahun 1960-1970 sebagai akibat sebagai keprihatinan merebaknya krisis ekologi, dampak nuklir, kolusi kimia dan radiasi, kehancuran keluarga, hilangnya masyarakat tradisional. Perkembangan gagasan pendidikan holistik mulai mengalami kemajuan yang signifikan terjadi ketika dilaksanakan konferensi pertama pendidikan holistik nasional yang diselanggarakan oleh universitas california pada juli 1979, dengan menghadirkan _mandala society_ dan _the national center for the exploration a human potential_. Enam tahun kemudian, para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkan dasar pendidikan holistik dengan sebutan angka 3 R’S, yaitu _akronim_ dan _relationship, responsbility_ dan _reference_. `Dari semenjak itu pendidikan holistik mulai diperkenalkan dan dipraktikan diberbagai lembaga pendidikan indonesia, dengan sebutan yang berbeda-beda. Namun, seberapa jauh pendidikan holistik dikenal dan dilaksanakan disekolah-sekolah tersebut belum ada data yang dapat dijadikan pegangan. Untuk sebuah penelitian dalam rangka untuk mengetahui seberapa jauh para pengelola lembaga pendidikan telah mengenal konsep pendidikan holistik, serta implementasinya, serta bagaimana perbedaannya dengan lembaga pendidikan yang belum menerapkan konsep pendidikan holistik, serta apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambatnya, tampaknya perlu dijadikan objek penelitian tersebut. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditawarkan sebuah strategi yang efektif untuk mendukung pelaksaan pendidikan holistik tersebut. D. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa latin “_curere_” yang artinya “tempat berlari”. Dan Holistik berasal dari kata _whole _yang berarti menyeluruh. Jadi kurikulum holistik adalah rencana yang dilaksanakan dengan sadar untuk mencpai tujuan pendidikan yang secara menyeluruh menghubungkan antara logika dengan intuisi, menghubungkan antara pemikiran dengan gerak, hubungan berbagai macam bidang pengetahuan, dan hubungan diri dengandiri sendiri.
2. Kelebihan kurikulum holistik: a) Segala sesuatu yang dipelajari anak merupakan unit yang bertalian erat, bukan yang terlepas satu sama lain b) Murid dihadapkan pada masalah yang berarti dalam kehidupanmanusia
c) Kurikulum ini akan memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat d) Aktifitas anak-anak meningkat karena dirangsang untuk berfikir sendiri dan bekerja sendiri, atau bekerjasama dengan kelompok e) Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat kesanggupan danminat murid
Kekurangan dari kurikulum holistik adalah sebagai berikut a) Guru-guru belum siap untuk melaksanakan kurikulum ini b) Kurikulum ini tidak mempunyai organisasi yang sistematis c) Kurikulum ini memberatkan tugas guru d) Kurikulum ini tidak memungkinkan adanya tujuan umum, sebab tidak ada unformitas di sekolah-sekolah antara satu dengan yanglainnya
e) Anak-anak masih diragukan untuk bisa diajak menentukankurikulum
f) Pada umumnya kondisi sekolah masih kekurangan alat-alat untuk melaksanakan kurikulum ini. 3. Sejarah kurikulum holistik kurikulum masuk di Indonesia sekitar pada tahun 1968, untuk menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu rencana pelajaran 1950. Pendidikan holistik lahir sebagai respon positif dan bijaksana atas krisis ekologi, budaya, dan tantangan moral. Pendidikan holistik berkembang sekitar tahun 1960-1970, holistik mulai mengalami kemajuan yang signifikan terjadi ketika dilaksanakan konferensi pertama pendidikan holistik nasional yang diselanggarakan oleh universitas california pada juli 1979, dengan menghadirkan _mandala society_ dan _the national center for the exploration a human potential_. Enam tahun kemudian, para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkan dasar pendidikan holistik dengan sebutan angka 3 R’S, yaitu _akronim_ dan _relationship, responsbility_ dan _reference_. Dan semenjak itu pendidikan holistik mulai diperkenalkan dan dipraktikan diberbagai lembaga pendidikan indonesia, dengan sebutan yang berbeda-beda. E. SARAN Demikianlah makalah yang kami buat, kami selaku penyusun makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun agar pada kesempatan selanjutnya kami dapat menyusun makalahyang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Yahya. 201g1. _Pendidikan Holistik Berbasis Life Skills_.Jombang: Fakultas
Agama Islam UNIPDU
Halida. 2009. _Penerapan Model Networked (jejaring) dalam Pembelajaran Terpadu _ _Pendidikan Anak Usia Dini_. Pontianak: Ilmu Pendidikan FKIP UNTAN P. Jhon Miller, dkk. 1990. _Learning: A Teacher’s Guide to Integrated Studies_.Toronto: OISE Press
Suparlan. 2011._Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan MateriPembelajran_.
Jakarta: Sinar Grafika Offset Suryosubroto. 2005. _Tata Laksana Kurikulum_. Jakarta: Rineka Cipta. Widyastono, Herry. 2012. _Muatan Pendidikan Holistik Dalam Kurikulum_
_Pendidikan _
_Dasar dan Menengah_. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang Kemdikbud
Nikmah, Darojatun. 2013. _Pendidikan Holistik_. _http://nurasyiefa.blogspot.com_ (diakses pada 17 desember 2015) ------------------------- Yahya Ashari, _Pendidikan Holistik Berbasis Life Skills_, (Jombang: Fakultas Agama Islam UNIPDU, 2011), hlm. 2 Herry Widyastono, _Muatan Pendidikan Holistik Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah_, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud, 2012), hlm. 467 Suparlan, _Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajran_, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), hlm. 34 Halida, _Penerapan Model Networked (jejaring) dalam Pembelajaran Terpadu Pendidikan Anak Usia Dini_, (Pontianak: Ilmu Pendidikan FKIP UNTAN, 2009), hlm. 521 Yahya Ashari, _Pendidikan Holistik Berbasis Life Skills_, (Jombang: Fakultas Agama Islam UNIPDU, 2011) hlm. 2-3 Jhon P. Miller, dkk., _Learning: A Teacher’s Guide to Integrated Studies_, (Toronto: OISE Press, 1990), hlm. 2-6 Suryosubroto, _Tata Laksana Kurikulum_, (Jakarta: Rineka Cipta,2005), hlm. 5
Halida, _Penerapan Model Networked (jejaring) dalam Pembelajaran Terpadu Pendidikan Anak Usia Dini_, (Pontianak: Ilmu Pendidikan FKIP UNTAN, 2009), hlm. 525-526 Suparlan, _Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajran_, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), hlm. 34 Darojatun Nikmah, _Pendidikan Holistik_, _http://nurasyiefa.blogspot.com_ , 2013 (diakses pada 17 desember 2015) Diposting oleh Unknowndi 21.49
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
Bagikan
ke Pinterest
Postingan Lama
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)ARSIP BLOG
* ▼ 2016 (2)
* ▼ November (2) * Makalah Kurikulum Holistik * Makalah Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger .Details
Copyright © 2024 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0